OBJEK FILSAFAT


Objek filsafat dari dirimu adalah ada dan yang mungkin ada. Di dalam dirimu objke filsafat terbagi menjadi menjadi dua bagian yaitu dalam pikiran dan di luar pikiran. Ideal merupakan sifat dari objek filsafat yang ada di dalam pikiran. Oleh karena itu muncul aliran idealisme yang di bawa oleh ilmuwan Plato. Sedang di luar pikiran memiliki sifat real (aliran realisme yang dibawa oleh Aristoteles. Apa yang ada di dalam pikiran itu bersifat tetap, dan imajiner. Sebaliknya, apa yang ada di luar pikiran kita bersifat kenyataan dan konkret sebagai dunia yang kita hadapi. Pikiran yang abstrak melahirkan logika yang bersifat konsisten sehingga pemikiran  menjadi berdasarkan rasio (rasionalisme). Hal ini terbalik dengan kondisi di luar pikiran yang mengandalkan pengalaman serta bersifat empiris. Oleh karenanya konsep prinsip dan bayangan menempati pada posisi di dalam pikiran dan di luar pikiran. Atau dapat dikatakan bahwa dalam pikiran untuk hal-hal yang bersifat akhirat (abadi) sedangkan di luar pikiran bersifat dunia. Di dalam pikiran, berlaku sifat identitas yang menyatakan aku sama dengan aku, yang hukumnya tetap, tidak berubah, dan berlaku sampai kapanpun sehingga tidaklah bergantung terhadapa ruang dan waktu. Kemudian pikiran-pikiran tersebut akan bertingkat menjadi pemikiran yang bersifat analitik yang koheren. Berbeda dengan hal-hal yang di luar pikiran, yang tidak berlaku sifat identitas sehingga tidak berlaku aku sama dengan aku, ia akan berubah sesuai dengan kondisi lingkungannya. Oleh sebab itu, ia bergantung dengan ruang dan waktu yang mengakibatkan pikiran itu bersifat sintetik yang di dalamnya ada istilah a posteriori yakni paham setalah dipersepsi dengan panca indra. Apabila dikaitkan dengan keilmuan, maka untuk yang ada di dalam pikiran itu dia bersifat ilmu matematika murni, dan untu yang di luar pikiran ia adalah ilmu matematika sekolah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Matematika di India

Matematika sebagai Ilmu Deduktif

Hilangkan Baper