ILMU PENDIDIKAN KARAKTER


Pendidikan  berperan  penting  untuk  memajukan  peradaban  manusia. Sepanjang sejarahnya, di seluruh dunia ini, pendidikan pada hakekatnya memiliki dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (smart), dan membantu mereka menjadi manusia yang baik (good). Menjadikan manusia cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila dikatakan bahwa problem moral merupakan persoalan akut atau penyakit kronis yang mengiringi kehidupan manusia kapan dan di mana pun. Karena itulah diperlukan pendidikan yang dapat menghasilkan seseorang bertingkah laku baik.
·         Kurikulum mengacu pada pembelajaran akademik
Ada kecenderungan proses pendidikan  di  sekolah  diwarnai  oleh  penggunaan kurikulum sarat beban yang dapat memberatkan  peserta  didik,  tetapi  kurang  memberikan efek nyata dalam fasilitasi pengembangan  potensinya  (Zuchdi,  2008:36).  Kurikulum di Indonesia terdapat kelemahan, yaitu masih adanya kecenderungan untuk menonjolkan kecerdasan akademik. Di pihak dosen, kurikulum semacam ini masih ditambah tugas-tugas administratif yang menyertainya menyita banyak waktu sehingga penyiapan diri secara mental sosial kurang memperoleh perhatian. Kecenderungan seperti itu akhirnya menjadikan praktik pendidikan tidak bersifat holistik, timpang dan kurang membentuk karakter peserta didik. Sehingga mahasiswa zaman sekarang pintar dalam hal akademik tetapi kurang baik sikapnya dalam kehidupan sehari-hari.

·         Budaya asing yang tidak cocok dengan budaya Indonesia
Pergeseran  pada  percepatan perkembangan  dan  pemanfaatan  Ipteks yang  berdampak  pada perubahan sosial budaya  dalam  kancah kehidupan. Banyaknya kebudayaan asing yang masuk di Indonesia juga mempengaruhi pola pikir masyarakat termasuk mahasiswa. Mahasiswa mengadopsi budaya barat yang mereka anggap sebagai budaya yang bagus, seperti : cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya. Namun secara tidak sadar dari budaya-budaya barat tersebut terdapat beberapa budaya yang tidak sesuai dengan karakter budaya yang baik di Indonesia.
Pergeseran moral ini adalah suatu krisis etika yang harus diselesaikan dengan segera. Kemunduran etika bangsa akan semakin cepat dan pada akhirnya akan terjadi kehancuran jati diri bangsa. Sebagai generasi penerus bangsa mahasiswa di harapkan dapat memperperbaikinya, dan langkah – langkah yang dapat ditempuh antara lain :
·           Memberikan contoh teladan
Dalam pendidikan karakter seharusnya tidak hanya teori saja yang diberikan akan tetapi harus lebih diimplementasikan pada suatu contoh atau suatu teladan yang dapat menunjukkan sikap berkarakter yang baik, jadi seharusnya yang bertindak sebagai tauladan adalah dosennya, sehingga para mahasiswa dapat mencontoh dosen mereka dalam berkarakter yang baik. karena seseorang akan menirukan suatu hal yang baik, dalam hal ini mahasiswa yang selal memperhatikan dosen yang mengajarnya, sehingga seharusnya yang bertindak sebagai tauladan adalah dosennya. maka dari itu dosen seharusnya berperilaku yang baik dan sesuai dengan nilai da moral yang berlaku sehingga mahasiswa yang selalu memperhatikan dosen dapat mencontoh perilaku yag baik itu dan kemudian diterapkan dalam kehidupannya.
·         Mengawasi jalannya pendidikan karakter
Pengawasan merupakan salah satu kegiatan mengontrol terhadap sesuatu yang diawasi, oleh karena itu pendidikan harus diawasi agar berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri, pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan akademik semata tetapi pendidikan juga untuk mengembangkan watak dan juga perilaku dari peserta didik itu sendiri. maka dari itu pendidikan karakter ini harus diawasi oleh beberapa pihak seperti keluarga, serta pihak universitas dari mulai pegawai hingga dosen yang ada dalam ruang lingkup universitas.
·         Memperdalam ilmu agama.
Agama adalah sumber ajaran baik yang paling utama. Mahasiswa dapat menerapkan ajaran agama di kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh seperti berdo'a sebelum dan sesudah kuliah, tidak melakukan plagiarisme, tidak meniru budaya asing yang tidak sesuai dengan norma agama, dan lain-lain.
·         Menanamkan disiplin pada diri sendiri.
Seperti masuk kuliah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Ini juga akan mengajarkan mahasiswa dalam memanagemen waktu yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan segala kewajiban yang dimiliki sesuai tenggang waktu yang ada. Dengan disiplin maka mahasiswa dapat bertanggung jawab terhadap apa yang ditugaskan.
Disiplin pada diri sendiri juga bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan yang tidak melanggar hak-hak orang lain seperti plagiarisme. Mengerjakan tugas tepat waktu penting tetapi isi tugas yang tidak memplagiat juga lebih penting.  Melaksanakan ujian dengan berlandaskan kejujuran hal ini penting juga untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada kemampuan diri sendiri.
·         Menjalin hubungan baik dengan kehidupan sekitarnya
Saling mengingatkan ketika melihat mahasiswa lain melakukan kesalahan. Hal ini bisa diterapkan ketika masing- masing mahasiswa memiliki rasa peka terhadap kehidupan sosial disekitarnya.
·         Menjaga tata krama dan kesopanan
Menjaga budaya tata krama dan kesopanan dapat dilakukan mahasiswa. Hal ini dapat dimulai dari hal – hal kecil dalam keseharian . Menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai antar mahasiswa dengan menghargai hak-hak mahasiswa lain sehingga setiap tindakan yang dilakukan tidak mengganggu hak mahasiswa lain ,menghargai dosen yang sedang menjelaskan dikelas selama proses perkuliahan merupakan contoh menghormati orang lain yang sedang berbicara didepan kita. Selain itu memakai pakaian yang sopan setiap saat merupakan perilaku menghargai orang lain yang di junjung tinggi bangsa Indonesia.
·         Menjaga kebersihan lingkungan kampus
Hal ini dilakukan dengan pembiasaan dari masing - masing mahasiswa untuk membuang sampah pada tempatnya dan dengan memunculkan rasa peka ketika melihat sampah dengan sendirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Matematika di India

Matematika sebagai Ilmu Deduktif

Hilangkan Baper