MATEMATIKA ISLAM (Part II)
A.
PERKEMBANGAN
SISTEM NUMERISASI MATEMATIKA ISLAM
Pada
permulaan abad keempat sampai abad keenam Masehi, di India mulai digunakan
angka Gupta yang dikembangkan dari angka Brahma. Angka Gupta menyebar luas di
India bersamaan dengan penaklukan wilayah-wilayah yang dilakukan oleh
kekaisaran Gupta. Selanjutnya, angka Gupta dikembangkan menjadi angka Nagari,
yang kadang juga disebut angka Devanagari. Bentuk ini dikembangkan dari angka
Gupta sekitar abad ke-7. Ketika angka-angka India mulai masuk ke Arab,
dimulailah pengembangan angka-angka Arab yang diadaptasi dari angka-angka
India. Diduga bahwa orang Arab yang pertama kali menulis teks bahasa Arab
tentang bilangan India adalah Al-Khwarizmi. Al-Khwarizmi inilah
yang kemudian diklaim sebagai penemu angka nol. Kata “zero” untuk
mengatakan nol tidak lain berasal dari bahasa Arab “sifr”. Kata “sifr”
mengalami perubahan secara terus menerus, yaitu cipher, zipher, zephirum,
zenero, cinero, dan banyak lagi lainnya sampai menjadi zero. Pada
akhir abad kedua belas Masehi, Leonardo Fibonacci mulai mempublikasikan
buku-buku di Pisa yang menunjukkan kekuatan penggunaan sistem bilangan Arab. Leonardo
Fibonacci membawa angka nol ke Eropa dalam karyanya berjudul Liber Abaci.
Angka nol semakin dikenal luas di Eropa. Masuknya angka Arab ke Eropa,
menimbulkan pertentangan hampir selama 400 tahun, untuk menentukan pilihan
antara menggunakan angka Arab atau angka Romawi. Pertentangan ini terjadi
karena Eropa yang sudah lebih dulu menggunakan angka Romawi kemudian disusul
oleh angka Arab. Mereka orang-orang Eropa semula tidak menerima adanya angka
Arab karena mereka beranggapan bahwa orang-orang islam yang menyebarkan angka-angka
tersebut adalah orang-orang yang tidak bertuhan. Bahkan pihak gereja, sangat
menentang menggunakan angka Arab di Eropa, karena adanya angka 0. Baru mulai
tahun 1500 M, angka Arab menjadi sistem bilangan standar di Eropa. Perubahan
angka India, menjadi angka Arab, lalu menjadi angka yang dikenal sekarang
melalui tahapan yang sangat panjang. Berikut ini disajikan perubahan secara
bertahap angka Brahma menjadi angka desimal di Eropa.

Komentar
Posting Komentar