KECEMASAN MATEMATIKA (Math Anxiety)


Kecemasan matematika adalah perasaan cemas atau  takut yang menimbulkan ketidak-tenteraman hati dalam hubungan dengan kegiatan-kegiatan matematika, misalnya kegiatan belajar-mengajar matematika, atau rasa cemas dalam mengikuti tes matematika.


Freedman (2001, dalam Johnson, 2003:5) mendefinisikan kecemasan matematika sebagai  "an emotional reaction to mathematics based on past unpleasant experience which harms future learning". Jadi kecemasan matematika merupakan reaksi emosional siswa berdasarkan pengalaman tidak menyenangkan sebelumnya, yang mengganggu proses belajar selanjutnya. Jika sebelumnya siswa memeperoleh hasil belajar yang baik maka kemungkinan ia terhindar dari rasa cemas yang berlebihan. Sebaliknya jika sebelumnya siswa memperoleh hasil belajar yang buruk, maka kemungkinan besar pada usaha belajar matematika selanjutnya ia mengalami tingkat kecemasan yang besar.
Kecemasan matematika bisa menjadi fenomena umum dan menjadi hambatan dalam usaha belajar matematika. Kecemasan matematika bisa diikuti sikap menghindari matematika, yang menimbulkan math-phobia, yakni suatu penyakit mental dimana penderitanya takut pada matematika sebelum dia mencoba melakukan matematika. Dapat juga dikatakan bahwa kecemasan matematika adalah "perasaan tegang dan takut yang mengganggu kinerja matematika seorang siswa"
Kecemasan matematika berkaitan dengan perasaan dan sikap negatif tentang matematika. Kecemasan ini dapat melanda manusia segala umur, mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Dapat diduga bahwa dalam pembelajaran matematika, adanya kecemasan matematika dapat mengurangi kepercayaan diri dan motivasi siswa. Sehingga siswa cenderung menghindari matematika. Pikiran-pikiran negatif siswa menghantui diri mereka. Mereka cemas terhadap timbulnya konsekuensi buruk dalam melakukan atau menyelesaikan masalah matematika,termasuk ujian/tes matematika.

Referensi: 
Skemp, R.R. 1987. Psychology of Learning Mathematics.Expanded American Edition
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dacey, J. &Kenny, M. 2000.Adolesence development Secondedition. United States of America: Times Mirror Higher Education Group Inc.
Faradiba, Surya Sari. 2016. “Jurnal Pendidikan Matematika.” 2(1978): 166–71.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Matematika di India

Matematika sebagai Ilmu Deduktif

Hilangkan Baper