Kisah Pohon Kelapa

Pohon kelapa bukanlah pohon yang sulit untuk dijumpai di wilayah Indonesia. Tapi tau kah kalian begitu berartinya pohon kelapa?
Tanaman yang ada di bumi tak satupun diciptakan dengan sia-sia, pasti ada manfaatnya, termasuk pohon kelapa.
Suatu saat ada seorang fulan yang memiliki pohon kelapa. Ia tak memiliki harta apapun kecuali pohon kelapa itu. Di mana ia hanya tinggal sendiri di gubuk yang kian lama 'reot' termakan usia. Fulan dan pohon kelapa itu layaknya sepasang kekasih yang menjalani hidup bersama. Ia menganggap begitu berarti pohon kelapa itu karena di situlah tempat ia berkeluh kesah.
Suatu hari, fulan hendak makan, namun ia tak memiliki persediaan makanan satu pun kecuali pohon kelapa yang ia miliki. Tak ada jalan lagi ia seperti berbisik kepada pohon kelapa itu seakan meminta maaf untuk mengambil manggar untuk ia makan. Langsung seketika itu fulan memanjat dan mengambil manggar kemudian ia masak dan makan.
Lalu, di suatu hari yang lain, fulan merasakan kehausan yang hebat, sedangkan ia tak punya persediaan air bersih untuk ia minum. Maka, ia pun menemui pohon kelapa itu lagi seraya meminta ijin untuk diambil kelapa mudanya untuk ia minum airnya. Lalu, tak lama fulan pun langsung memetik kelapa muda itu dan ia ambil airnya untuk ia minum. Di sisi lain, ia merasa sedih, karena perlahan ia terus mengambil bagian dari pohon yang menjadi harta dan teman yang ia miliki satu-satunya. Hingga, pada suatu ketika pohon kelapa itu hanya tersisa batang yang menjulang tinggi dan beberapa dedaunan di sana, angin yang kencang melanda dan merusak gubuk fulan. Gubuknya hancur dan tak lagi bisa digunakan untuk tempat tinggal. Jangankan untuk tidur, untuk berteduh saja sudah tak bisa. Akhirnya, fulan menghadap pada pohon kelapa itu lagi seraya meminta ijin untuk menebang pohonnya lalu ia gunakan untuk membuat rumah, tempat ia istirahat. Di saat itulah fulan merasa sangat sedih, karena ia harus merelakan satu-satunya yang ia miliki. Berat rasanya, tapi ia merasa tak ada lagi jalan keluar selain menebang pohon kelapa itu. Pohon itu pun tak pernah marah padanya, karena ia merasa telah dirawat baik oleh majikannya, sehingga ia pun rela jikalau majikannya membutuhkan ia.
Nah, dari penggalan kisah di atas, adalah sebuah gambaran di mana pohon kelapa digambarkan sebagai orang tua, dan fulan adalah anaknya. Lalu apa maksudnya? Pohon kelapa yang memiliki begitu simpanan yang bermanfaat rela dihabiskan untuk keperluan anaknya. Tak satu dua, bahkan ia rela untuk ditebang demi masa depan anaknya. Begitu muliakah orang tua? Tak pernah mengharapkan kembali kecuali hanya kembali senyum melihat anaknya yang bahagia dengan kehidupannya.
(sekian, semoga bermanfaat)
Komentar
Posting Komentar