Postingan

Menampilkan postingan dari 2018
Kurikulum Pasca Kemerdekaan (1947-1968) A.     SEJARAH KURIKULUM PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA Kurikulum yang berkembang mulai pada tahun 1947 hingga tahun 1968 dikenal dengan Rencana Pelajaran atau dalam bahasa Belanda “ leer plan ”. Rencana Pelajaran ini merupak a n pengganti s is tem pendidikan Belanda. Pada zaman penjajahan Belanda terdapat tiga s is tem pendidikan yakni system pendidikan Islam, s is tem pengajaran Belanda dan sekolah yang dikembangkan oleh KH Ahmad Dahlan dan Ki Hajar Dewantara. Setelah Indonesia Merdeka kemudian terbentuklah Rencana Pelajaran 1947 yang mulai diberlakukan pada tahun 1950. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism,  bertujuan untuk menentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat serta sejajar dengan bangsa lain dimuka bumi ini. Kurikulum ini memuat dua hal pokok, yaitu daftar mata pelajaran dan jam pelajarannya...

Kurikulum 1984

Kurikulum 1984             Kurikulum 1984 mengusung process skill approach . Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Oleh sebab itu mo odel pembelajaran ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL). Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL) bukan merupakan hal baru dalam kegiatan pengajaran di sekolah. Namun dalam pelaksanaannya kadang suatu proses belajar mengajar di dalam kelas masih belum memperlihatkan kadar keaktifan siswa yang tinggi. Keaktifan siswa itu sendiri ada bebagai macam, misalnya mendiskusikan suatu masalah, membuat suatu benda, menulis laporan studi, dll. Semua keaktifan siswa tersebut mempunyai karakteristik, yaitu keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi ...